Perihal Rasa
Perasaan yang terkurung di lemari hati Mengintip melalui celah Lalu, diam-diam membuat getaran Degup yang tak terlihat oleh retina Sampai kapan kau mau bersembunyi? Perihal rasa, dia selalu mampu buat aku bertekuk lutut tak berdaya. Seenaknya dia menyusup dan meledakkan jantungku ketika melihatmu. Awalnya aku pikir rasa itu akan hilang di telan waktu. Ternyata rasa itu melebar ke saraf otak dan hatiku. Pikiranku mulai di isi akan semua tentang dirimu. Tapi, sungguh bibir ini kelu. Bagaimana aku mengungkapkan rasa yang muncul ini kepadamu? Lewat puisi? sajak? tulisan? konyol, memangnya kita anak kecil yang sedang bermain surat-suratan. Perihal rasa, entah aku takut untuk mengungkapkan atau takut atas jawabanmu nanti. Aku hanya punya dua pilihan. Ungkapkan atau pendam sampai bosan. Tak tahu malu memang diriku. Mencintaimu diam-diam tanpa izin darimu. Perasaanku ini memang egois, dia hanya ingin kamu yang menjadi satu-satunya. Perihal untuk rasa, jika tak sa
